Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT ) ASEAn ke - 18 yang digelar di Assembly Hall, Jakarta Convention Center ( JCC ), Minggu 8 Mei 2011 membahas sepuluh isu utama yang menjadi perhatian para pemimpin ASEAN. Dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membeberkan sepuluh isu tersebut dalam konferensi kemarin ketika ditanya oleh para wartawan asing. Berikut ini adalah sepulu isu utama hasil KTT ASEAN :
1. Konektivitas ASEAN
Pemimpin ASEAN menyadari tujuan pembangunan konektivitas ASEAN harus segera diwujudkan. Oleh karena itu, masterplan yang berkaitan dengan ASEAN Connectivity disepakati harus ditindaklanjuti sehingga semua negara mampu membangun konektivitas regional. Konektivitas itu dilakukan dengan membangun infrastruktur, transportasi, telekomunikasi dan people to people contact.
2. Ketahanan pangan dan energi
Para leader ASEAN merasakan pada tingkat dunia terdapat gejolak harga pangan dan minyak bumi dengan volatilitas tinggi. Bahkan dalam waktu 6 bulan terakhir harga pangan dan minyak bumi naik secara sistematis. Ini tentu memberikan dampak tidak baik bagi upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kenaikan harga pangan yang terus melambung langsung atau tidak langsung akan meningkatkan jumlah kemiskinan masyarakat. Para pemimpin ASEAN sepakat untuk melakukan kerja sama regional menghadapi ancaman kecukupan pangan, terutama harganya, dan ketahanan energi. ASEAN sepakat untuk meningkatkan produksi pangan dan membangun cadangan beras pada tingkat regional. Selain itu, meningkatkan kerjasama di bidang research dan development agar produksi pangan ditingkatkan.
3. Manajemen dan Resolusi Konflik
Yang jadi perhatian dunia sekarang ini adalah konflik perbatasan antara Thailand dengan Kambodja. Pemimpin ASEAN mempunyai sikap yang sama dan mendorong kedua negara untuk memilih jalan damai dan mencegah terjadinya eskalasi konflik. Indonesia sebagai ketua ASEAN telah menjembatani,memfasilitasi dengan mengajukan sejumlah usul demi tercapai solusi damai sesuai semangat ASEAN.
4. Regioanal Architecture
Di kawasan ASEAN, Asia Timur, Asia Pasifik, terdapa banyak regional grouping seperti ASEAN, kerangka ASEAN +1, ASEAN +3, APEC dan ASEAN regional forum. Para pemimpin ASEAN membahas apa yang bisa diperankan ASEAN agar semua regional arhitecture itu saling bekerja sama agar seluruh kawasan menjadi damai, aman dan stabil. ASEAN sepakat akan memainkan peran yang positif.
5. Partisipasi Organisasi Masyarakat
ASEAN diharapkan bukan hanya kerjasama antar pemerintah atau elite, tapi betul - betul membumi. Oleh karena itu, KTT ASEAN kal ini juga mengagendakan pertemuan antara pemimpin ASEAN dengan parlemen, pemuda dan organisasi sipil ASEAN. Sebelum penyelenggaraan KTT ASEAN ke 19 pada November mendatang di Bali, akan digelar ASEAN Fair yang diikuti oleh kalangan masyarakat.
6. Penanganan Bencana Alam
Kawasan ASEAN sangat rawan bencana alam. Karena itu, pemimpin ASEAN sepakat meningkakan kerjasama dalam latihan penanggulangan bencana alam. Latihan itu untuk meningkatkan respons terhadap bencana alam di ASEAN.
7. Kerjasama Subkawasan ASEAN
Pada KTT kali ini juga dilaksanakan konferensi antara negara - negara yang bekerja sama dalam subkawasan. Pemimpin ASEAN sepakat kerja sama subkawasan itu juga ditingkatkan.
8. Penyelenggaraan The 1st East Asia Summit
Acara itu disepakati diselenggarakan di Indonesia dan untuk pertama kalinya akan dihadiri oleh 2 anggota baru, Yaitu Amerika Serikat dan Rusia. Konferensi Asia Timur akan membahas ekonomi maupun politik dan keamanan di kawasan ini. Secara lebih spesifik, KTT akan membahas tentang pemberantasan terorisme, kejahatan transnasional dan keamanan di Laut China Selatan dan Korea.
9. Keanggotaan Timor Leste
Timor Leste secara formal telah mengajukan proposal kepada presiden SBY agar keanggotaannya di ASEAN dipercepat. Anggota ASEAN menerima kehadiran Timor Leste itu, sebab secara geografis, geopolitik, dan geoekonomi sepatutnya menjadi anggota ASEAN. Pemimpin ASEAN memberi tugas para menteri ASEAN untuk membuat rekomendasi dan akan diserahkan kepada KTT ASEAN mendatang. Rekomendasi itu terkait apakah Timor Leste telah siap menjadi anggota ASEAN dengan segala kewajiban - kewajibannya dan sebaliknya. Tapi kapasitas Timor Leste juga harus dibantu dibangun supaya pada saatnya nanti bisa masuk ASEAN.
10. Pertukaran Myanmar dan Laos sebagai Ketua ASEAN
Myanmar semula ingin menjadi ketua ASEAN pada tahun 2016 dan Laos pada tahun 2014. Laos ingin bertukar waktu sehingga keketuaannya dalam ASEAN dimundurkan. Para pemimpin ASEAN pada prinsipnya tidak keberatan dengan permintaan itu. Namun, Myanmar harus terus menjalankan proses demokrasi dan rekonsiliasinya. Hal itu bertujuan agar ketika menjadi ketua, tidak ada pandangan negatif terhadap Myanmar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar